Senin, 12 November 2012

Plagiarisme


Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata "Plagiarisme" ??

Plagiarisme itu bahasa singkatnya: MENIRU. Sekilas, kata tidak ada masalah jika yang ditiru itu hal-hal yang tidak berhubungan dengan hak cipta. Namun jika yang ditiru itu merugikan orang lain dan berhubungan dengan hak cipta, tentunya hal ini menjadi masalah besar.
Plagiarisme bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan Copy paste, Mengganti kata-kata orang lain dengan bahasa kita sendiri, Mengikuti ide penulis. Di indonesia ini pun juga banyak terjadi plagiarisme, Contohnya adalah Penggandaan buku dalam jumlah banyak. Menurutku, bentuk perilaku itu menurut hukum memang salah, tetapi ini semua orang pasti ingin hal-hal yang berbau “gratis” jadi menurut pendapat ku itu tidak sepenuhnya salah bila barang tersebut dikonsumsi pribadi dan tidak di perjualbelikan untuk mendapatkan untung.

Dasar Amerika membuat SOPA
Pemerintah AS dan organisasi perusahaan pemilik hak cipta dapat meminta penyedia layanan internet (ISP) untuk memblokir akses ke situs web yang dianggap sebagai penyedia tempat pelanggaran hak cipta. Teknisnya, yaitu memerintahkan ISP untuk mengubah server DNS mereka (baca: mem-block) dari membaca nama domain suatu situs di negara luar AS yang menyimpan konten ilegal seperti video, lagu, atau photo / gambar.
Pemerintah AS dan organisasi perusahaan pemilik hak cipta dapat mengambil tindakan hukum untuk menggugat mesin pencari, situs blog, direktori, atau situs secara umum yang memiliki situs-situs blacklist untuk dihapus dari situs web mereka.

Jaksa Agung AS dapat membawa kasus ke pengadilan yang akan memaksa mesin pencari, pengiklan, penyedia DNS, server, dan prosesor pembayaran dari memiliki kontak apapun dengan situs yang diduga melanggar. Teknisnya, yaitu memerintahkan layanan iklan seperti Google Adsense untuk menolak iklan atau pembayaran dari situs luar AS yang menyimpan konten ilegal. Prosesor pembayaran dapat memutuskan hubungan kerjasama dengan situs, bila mereka memberikan alasan kuat bahwa situs tersebut melanggar hak cipta. Teknisnya, yaitu memerintahkan layanan pembayaran online seperti Amazon, dsb untuk mematikan akun dari situs luar AS yang menyimpan konten ilegal.

RUU juga berpotensi memberi ancaman lebih dari itu karena definisi situs pembajak yang diusung SOPA dianggap terlalu luas. SOPA tak hanya mengancam situs-situs underground yang menyediakan lagu atau film gratis, namun juga situs yang dianggap dan dicurigai 'mempermudah atau memfasilitasi' materi bajakan bisa ikut disikat.

Contoh pernyataan tersebut seperti yang terjadi pada saat SOPA mulai coba di lakukan ada banyak pihak yang menolak hal tersebut mulai dari masyarakat sampai dengan para raksasa seperti Google, Yahoo dan lain-lain yang menolak Undang Undang tersebut di laksanakan dengan berbagai alasan, maka dengan contoh itu lah peraturan tersebut masih sulit di laksanakan dengan bentuk sistem yang sekarang ini.

Drop Box vs Google Drive


Pada Google Drive, file yang dibuat menggunakan Google Docs akan memiliki ikon unik. Ukurannya pun sangat kecil (1kb) karena hanya sebuah shortcut saja. Saat kamu melakukan double click pada file tersebut, secara otomatis file akan terbuka menggunakan web brower. Namun, jika file yang dibuka bukan merupakan file buatan Google Docs, maka file akan terbuka menggunakan software atau aplikasi yang ada pada PC atau laptopmu.
Tampilan Dropbox pada Windows Explorer
Tampilan Drop Box
Kotak pencarian yang ada pada web based app Google Drive dapat mencari kata atau frase menyeluruh baik pada nama dokumen atau file maupun isi dari dokumen tersebut. Berbeda dengan Dropbox yang hanya dapat mencari kata pada nama file saja. Semoga Dropbox menambah fitur algoritma pencarian yang lebih baik dari Google Drive.
Tampilan Google Drive pada Windows Explorer
Tampilan Google drive
Kapasitas penyimpanan awal yang disediakan oleh Google Drive 5 GB memang cukup besar jika dibandingkan kapasitas Dropbox yang hanya 2 GB. Kapasitas penyimpanan tersebut memang diberikan gratis oleh kedua raksasa penyimpanan online. Namun, Dropbox kini memberikan tambahan kapasitas ekstra hingga 20 GB. Hmm, langkah tepat untuk menghadang Google Drive.

Proxy Server


Proxy server adalah Perangkat yang bertindak sebagai Perantara dalam internet. Ilustrasi penggunaan proxy adalah seperti berikut:
Seorang mahasiswa meminjam buku di perpustakaan, kadang si mahasiswa tidak diperbolehkan langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan dari rak, tetapi kita meminta buku tersebut kepada petugas, tentu saja dengan memberikan nomor atau kode bukunya, dan kemudian petugas tersebut yang akan mencarikan dan mengambilkan bukunya.
Dalam kasus diatas, petugas perpustakaan tersebut telah bertindak sebagai perantara atau Proxy. Petugas tersebut juga bisa memastikan dan menjaga misalnya, agar mahasiswa hanya bisa  meminjam buku untuk mahasiswa, dosen boleh meminjam buku semua buku, atau masyarakat umum hanya boleh meminjam buku tertentu.

Dengan demikian, Fungsi Proxy adalah Connection sharing (pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau internet, tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas antara jaringan lokal dan jaringan luar), Filtering  (digunakan untuk melindungi jaringan lokal dari serangan atau gangguan yang berasal dari jaringan internet), dan Caching (bila suatu saat ada pengguna yang meminta suatu layanan ke internet yang mengandung obyek-obyek yang sama dengan yang sudah pernah diminta sebelumnya, yaitu yang sudah ada dalam cache, maka proxy server akan dapat langsung memberikan obyek dari cache yang diminta kepada pengguna, tanpa harus meminta ulang ke server aslinya di internet.)

Meskipun Fungsi Proxy sangat penting, ia juga memiliki kekurangan. Dilihat dari contoh ilustrasi diatas, Penggunaan Proxy kadang membuat koneksi sedikit lama, karena harus menunggu proses penyaringan. Selain itu IP Free Proxy  juga tidak selamanya memiliki koneksi cepat. Kita juga Harus ganti-ganti settingan IP Proxy di browser tiap kali koneksi jelek. Tiap kali ingin ganti IP harus mencari IP dulu di situs-situs yang menyediakan Free Proxy,

Web 1.0 vs Web 2.0 vs Web 3.0


Pada Web 1.0, sifatnya hanya bisa dibaca saja dan isinya tidak gampang berubah. Dikarenakan banyak isi yang sudah paten dibuat oleh Pemilik situs sebagai pelakunya. Kegunaan web 1.0 adalah untuk memberikan info tentang suatu hal. Contoh web 1.0 adalah website DAGADU ( http://www.dagadu.co.id/ )



Kalau web 1.0 hanya bisa dibaca saja, lain hal nya dengan  Web 2.0 yang sifatnya bisa di baca sekaligus bisa menulis. Namun Web 2.0 isinya gampang berubah karena bentuk interaksinya 2 arah, jadi memungkinkan terjalinnya komunikasi antar Pengguna sebagai pelakunya. Contoh web 2.0 ini adalah jejaring sosial seperti  Facebook (http://facebook.com/), Twitter (https://twitter.com/), dll.



Web 3.0 berbeda konsep dengan web 1.0 dan web 2.0. web 3.0 adalah sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web generasi ketiga dari layanan internet dengan .tujuan mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini. Konsep Web 3.0 adalah dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta. Contoh web 3.0 adalah search engine seperti  Google (http://www.google.co.id.).

Rabu, 07 November 2012

Macam-macam Search Engine



Sebagian besar dari kamu tentu sudah akrab dengan nama-nama seperti Google (http://www.google.co.id.), Bing (http://www.bing.com/), Yahoo (http://id.yahoo.com/), dan masih banyak lagi. Nama-nama diatas termasuk dalam Search Engine paling diminati saat ini. Apa sih Search Engine itu?? 

Search Engine adalah sebuah situs atau website yang menyediakan fasilitas pencarian perihal dunia internet.Hasil pencarian umumnya tidak banyak, karena sudah melalui proses penyaringan, dan ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan menurut tingkat akurasi. Beberapa mesin pencari juga diketahui melakukan pengumpulan informasi atas data yang tersimpan dalam suatu Basis data. Jadi Search Engine ini mempunyai Database sendiri.


Berbeda dengan Meta Search Engine. Meta search engine adalah sebuah situs yang menyediakan fasilitas pencarian, namun tidak punya database sendiri. Ia mengambil dan mengkombinasikan hasil pencarian dari beberapa search engine utama, dan ditampilkan dengan gayanya sendiri. Nah, Meta search Engine ini sangat cocok dipakai apabila kamu ingin membandingkan relevansi hasil dari beberapa search engine utama. Karena kamu tidak perlu lagi memasukkan keyword ke masing-masing search engine satu per satu. Cukup melalui meta search kamu akan dapat minimal 5 hasil 'terbaik' dari masing-masing data providernya. Contoh Meta Search Engine: Dogpile (http://www.dogpile.com/), MetaCrawler (http://www.metacrawler.com/).


Lalu Jenis Search Engine yang ketiga adalah Semantic Search Engine, yaitu Situs atau website yang menyediakan fasilitas penelusuran atau pencarian berdasarkan “pemahaman makna” yang kamu tulis, bukan hanya berdasarkan keyword atau kata kunci saja. Saat ini kebanyakan search engine melakukan pencarian didasarkan pada kata kunci. Lain halnya dengan Semantic Search Engine ini, Mesin pencari akan memberikan hasil pencarian dengan mencocokan kata dengan hasil seperti saat kamu mencari melalui kamus. Contoh: Duckduckgo (http://duckduckgo.com/).

Sumber: